Rabu, 04 Agustus 2010

Sumatera

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Sumatra)
Langsung ke: navigasi, cari
Sumatera
Topografi Pulau Sumatera
Topografi Pulau Sumatera
Geografi
SumatraLocation.png
Lokasi Asia Tenggara
Koordinat 0°00′ LU 102°00′ BT
Kepulauan Kepulauan Sunda Besar
Wilayah 470.000 km²
Titik tertinggi Kerinci 3.805 m
Administrasi
Flag of Indonesia.svg Indonesia
Provinsi Aceh, Bengkulu, Jambi, Lampung, Riau, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Sumatra Utara
Kota terbesar Medan (3.418.645 (2009))
Demografi
Populasi 45 juta (2005)
Kepadatan 96/km²/km²
Masyarakat pribumi Aceh, Batak, Minangkabau, Melayu

Sumatera (juga dieja Sumatra) yang terletak di Indonesia, adalah pulau keenam terbesar di dunia, dengan luas 443.065,8 km2. Penduduk pulau ini sekitar 42.409.510 jiwa (2000). Pulau ini dikenal pula dengan nama lain yaitu Pulau Percha, Andalas, atau Suwarnadwipa (bahasa Sanskerta, berarti "pulau emas"). Kemudian pada Prasasti Padang Roco tahun 1286 dipahatkan swarnnabhūmi dan bhūmi mālayu untuk menyebut pulau ini. Selanjutnya dalam naskah Negarakertagama dari abad ke-14 juga kembali menyebut "Bumi Malayu" (Melayu) untuk pulau ini.

Asal nama Sumatera berawal dari keberadaaan Kerajaan Samudera (terletak di pesisir timur Aceh). Diawali dengan kunjungan Ibnu Batutah, petualang asal Maroko ke negeri tersebut di tahun 1345, dia melafalkan kata Samudera menjadi Samatrah, dan kemudian menjadi Sumatra atau Sumatera, selanjutnya nama ini tercantum dalam peta-peta abad ke-16 buatan Portugis, untuk dirujuk pada pulau ini, sehingga kemudian dikenal meluas sampai sekarang[1].

Geografis

Pulau Sumatera terletak di bagian barat gugusan Kepulauan Nusantara. Di sebelah utara berbatasan dengan Teluk Benggala, di timur dengan Selat Malaka, di sebelah selatan dengan Selat Sunda, dan di sebelah barat dengan Samudera Hindia. Di sebelah timur pulau, banyak dijumpai rawa yang dialiri oleh sungai-sungai besar, antara lain; Asahan (Sumatera Utara), Kampar, Siak dan Sungai Indragiri (Riau), Batang Hari (Sumatera Barat, Jambi), Ketahun (Bengkulu), Musi, Ogan, Lematang, Komering (Sumatera Selatan), dan Way Sekampung (Lampung).

Di bagian barat pulau, terbentang Pegunungan Barisan yang membujur dari utara hingga selatan. Hanya sedikit wilayah dari pulau ini yang cocok digunakan untuk pertanian padi. Sepanjang bukit barisan terdapat gunung-gunung berapi yang hingga saat ini masih aktif, seperti Merapi (Sumatera Barat), Bukit Kaba (Bengkulu), dan Kerinci (Jambi). Pulau Sumatra juga banyak memiliki danau besar, di antaranya Laut Tawar (Aceh), Danau Toba (Sumatera Utara), Danau Singkarak, Danau Maninjau, Danau Diatas, dan Danau Dibawah (Sumatera Barat), dan Danau Ranau (Lampung dan Bengkulu).

[sunting] Etimologi

Nama asli Sumatera, sebagaimana tercatat dalam sumber-sumber sejarah dan cerita-cerita rakyat, adalah “Pulau Emas”. Istilah pulau ameh (bahasa Minangkabau, berarti pulau emas) kita jumpai dalam cerita Cindur Mata dari Minangkabau. Dalam cerita rakyat Lampung tercantum nama tanoh mas untuk menyebut pulau Sumatera. Seorang musafir dari Cina yang bernama I-tsing (634-713), yang bertahun-tahun menetap di Sriwijaya (Palembang sekarang) pada abad ke-7, menyebut Sumatera dengan nama chin-chou yang berarti “negeri emas”.

Dalam berbagai prasasti, Sumatera disebut dengan nama Sansekerta: Suwarnadwipa (“pulau emas”) atau Suwarnabhumi (“tanah emas”). Nama-nama ini sudah dipakai dalam naskah-naskah India sebelum Masehi. Naskah Buddha yang termasuk paling tua, Kitab Jataka, menceritakan pelaut-pelaut India menyeberangi Teluk Benggala ke Suwarnabhumi. Dalam cerita Ramayana dikisahkan pencarian Dewi Sinta, istri Rama yang diculik Ravana, sampai ke Suwarnadwipa.

Para musafir Arab menyebut Sumatera dengan nama Serendib (tepatnya: Suwarandib), transliterasi dari nama Suwarnadwipa. Abu Raihan Al-Biruni, ahli geografi Persia yang mengunjungi Sriwijaya tahun 1030, mengatakan bahwa negeri Sriwijaya terletak di pulau Suwarandib. Namun ada juga orang yang mengidentifikasi Serendib dengan Srilangka, yang tidak pernah disebut Suwarnadwipa.

Di kalangan bangsa Yunani purba, Sumatera sudah dikenal dengan nama Taprobana. Nama Taprobana Insula telah dipakai oleh Klaudios Ptolemaios, ahli geografi Yunani abad kedua Masehi, tepatnya tahun 165, ketika dia menguraikan daerah Asia Tenggara dalam karyanya Geographike Hyphegesis. Ptolemaios menulis bahwa di pulau Taprobana terdapat negeri Barousai. Mungkin sekali negeri yang dimaksudkan adalah Barus di pantai barat Sumatera, yang terkenal sejak zaman purba sebagai penghasil kapur barus.

Naskah Yunani tahun 70, Periplous tes Erythras Thalasses, mengungkapkan bahwa Taprobana juga dijuluki chryse nesos, yang artinya ‘pulau emas’. Sejak zaman purba para pedagang dari daerah sekitar Laut Tengah sudah mendatangi Nusantara, terutama Sumatera. Di samping mencari emas, mereka mencari kemenyan (Styrax sumatrana) dan kapur barus (Dryobalanops aromatica) yang saat itu hanya ada di Sumatera. Sebaliknya, para pedagang Nusantara pun sudah menjajakan komoditi mereka sampai ke Asia Barat dan Afrika Timur, sebagaimana tercantum pada naskah Historia Naturalis karya Plini abad pertama Masehi.

Dalam kitab umat Yahudi, Melakim (Raja-raja), fasal 9, diterangkan bahwa Nabi Sulaiman a.s. raja Israil menerima 420 talenta emas dari Hiram, raja Tirus yang menjadi bawahan beliau. Emas itu didapatkan dari negeri Ofir. Kitab Al-Qur’an, Surat Al-Anbiya’ 81, menerangkan bahwa kapal-kapal Nabi Sulaiman a.s. berlayar ke “tanah yang Kami berkati atasnya” (al-ardha l-lati barak-Na fiha).

Banyak ahli sejarah yang berpendapat bahwa negeri Ophir itu terletak di Sumatera. Perlu dicatat, kota Tirus merupakan pusat pemasaran barang-barang dari Timur Jauh. Ptolemaios pun menulis Geographike Hyphegesis berdasarkan informasi dari seorang pedagang Tirus yang bernama Marinus. Dan banyak petualang Eropa pada abad ke-15 dan ke-16 mencari emas ke Sumatera dengan anggapan bahwa di sanalah letak negeri Ofir Nabi Sulaiman a.s.

[sunting] Samudera menjadi Sumatera

Nama Sumatera berasal dari nama Samudera, kerajaan di Aceh pada abad ke-13 dan ke-14. Para musafir Eropa sejak abad ke-15 menggunakan nama kerajaan itu untuk menyebut seluruh pulau. Sama halnya dengan pulau Kalimantan yang pernah disebut Borneo, dari nama Brunai, daerah bagian utara pulau itu yang mula-mula didatangi orang Eropa. Demikian pula pulau Lombok tadinya bernama Selaparang, sedangkan Lombok adalah nama daerah di pantai timur pulau Selaparang yang mula-mula disinggahi pelaut Portugis.

Peralihan Samudera (nama kerajaan) menjadi Sumatera (nama pulau) menarik untuk ditelusuri. Odorico da Pardenone dalam kisah pelayarannya tahun 1318 menyebutkan bahwa dia berlayar ke timur dari Koromandel, India, selama 20 hari, lalu sampai di kerajaan Sumoltra. Ibnu Bathutah bercerita dalam kitab Rihlah ila l-Masyriq (Pengembaraan ke Timur) bahwa pada tahun 1345 dia singgah di kerajaan Samatrah. Pada abad berikutnya, nama negeri atau kerajaan di Aceh itu diambil alih oleh musafir-musafir lain untuk menyebutkan seluruh pulau.

Pada tahun 1490 Ibnu Majid membuat peta daerah sekitar Samudera Hindia dan di sana tertulis pulau Samatrah. Peta Ibnu Majid ini disalin oleh Roteiro tahun 1498 dan muncullah nama Camatarra. Peta buatan Amerigo Vespucci tahun 1501 mencantumkan nama Samatara, sedangkan peta Masser tahun 1506 memunculkan nama Samatra. Ruy d’Araujo tahun 1510 menyebut pulau itu Camatra, dan Alfonso Albuquerque tahun 1512 menuliskannya Camatora. Antonio Pigafetta tahun 1521 memakai nama yang agak ‘benar’: Somatra. Tetapi sangat banyak catatan musafir lain yang lebih ‘kacau’ menuliskannya: Samoterra, Samotra, Sumotra, bahkan Zamatra dan Zamatora.

Catatan-catatan orang Belanda dan Inggris, sejak Jan Huygen van Linschoten dan Sir Francis Drake abad ke-16, selalu konsisten dalam penulisan Sumatra. Bentuk inilah yang menjadi baku, dan kemudian disesuaikan dengan lidah Indonesia: Sumatera

[sunting] Penduduk

Secara umum, pulau Sumatera didiami oleh bangsa Melayu, yang terbagi ke dalam beberapa suku. Suku-suku besar ialah Aceh, Batak, Melayu, Minangkabau, Komering, dan Lampung. Di wilayah pesisir timur Sumatera dan di beberapa kota-kota besar seperti Medan, Palembang, dan Pekanbaru, banyak bermukim etnis Tionghoa. Penduduk pulau Sumatera hanya terkonsentrasi di wilayah Sumatera Timur dan dataran tinggi Minangkabau. Mata pencaharian penduduk Sumatera sebagian besar sebagai petani, nelayan, dan pedagang.

Penduduk Sumatera mayoritas beragama Islam dan sebagian kecil merupakan penganut Protestan, terutama di wilayah Tapanuli, Sumatera Utara. Di wilayah perkotaan, seperti Medan, Pekanbaru, dan Palembang, dijumpai beberapa orang penganut Buddha.

[sunting] Transportasi

Kota-kota di pulau Sumatera dihubungkan oleh tiga ruas jalan lintas, yakni lintas tengah, lintas timur, dan lintas barat, yang melintang dari utara - selatan Sumatera. Selain itu terdapat pula ruas jalan yang melintang dari barat - timur, seperti ruas Bengkulu - Palembang, Padang - Jambi, serta Padang - Dumai.

Di beberapa bagian pulau Sumatra, kereta api merupakan sarana transportasi alternatif. Di bagian selatan, jalur kereta api bermula dari pelabuhan Panjang (Lampung) hingga Lubuk Linggau dan Palembang (Sumatera Selatan). Di tengah pulau Sumatera, jalur kereta api hanya terdapat di Sumatera Barat. Jalur ini menghubungkan antara kota Padang dengan Sawah Lunto dan kota Padang dengan kota Pariaman. Semasa kolonial Belanda hingga tahun 2001, jalur Padang - Sawah Lunto dipergunakan untuk pengangkutan batu bara. Tetapi semenjak cadangan batu bara di Ombilin mulai menipis, maka jalur ini tidak berfungsi lagi. Sejak akhir tahun 2006, pemerintah provinsi Sumatera Barat, kembali mengaktifkan jalur ini sebagai jalur kereta wisata.

Di utara Sumatera, jalur kereta api membentang dari kota Medan sampai ke kota Tebing Tinggi. Pada jalur ini, kereta api dipergunakan sebagai sarana pengangkutan kelapa sawit dan penumpang.

Penerbangan internasional dilayani dari Banda Aceh (Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda), Medan (Bandar Udara Internasional Polonia), Padang (Bandara Internasional Minangkabau, dan Palembang (Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II). Sedangkan pelabuhan kapal laut ada di Belawan (Medan), Teluk Bayur (Padang), dan Bakauheni (Lampung).

[sunting] Ekonomi

Pulau Sumatera merupakan pulau yang kaya dengan hasil bumi. Dari lima propinsi kaya di Indonesia, tiga propinsi terdapat di pulau Sumatera, yaitu propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Riau dan Sumatera Selatan. Hasil-hasil utama pulau Sumatera ialah kelapa sawit, tembakau, minyak bumi, timah, bauksit, batu bara dan gas alam. Hasil-hasil bumi tersebut sebagian besar diolah oleh perusahaan-perusahaan asing, seperti misalnya PT Caltex yang mengolah minyak bumi di propinsi Riau.

Tempat-tempat penghasil barang tambang ialah :

  • Arun (NAD), menghasilkan gas alam.
  • Pangkalan Brandan (Sumatera Utara), menghasilkan minyak bumi
  • Duri, Dumai, dan Bengkalis (Riau), menghasilkan minyak bumi
  • Tanjung Enim (Sumatera Selatan), menghasilkan batu bara
  • Plaju dan Sungai Gerong (Sumatera Selatan), menghasilkan minyak bumi
  • Tanjung Pinang (Kepulauan Riau), menghasilkan bauksit
  • Indarung (Sumatera Barat), menghasilkan semen
  • Sawahlunto (Sumatera Barat), menghasilkan batubara

Beberapa kota di pulau Sumatera, juga merupakan kota perniagaan yang cukup penting. Medan kota terbesar di pulau Sumatera, merupakan kota perniagaan utama di pulau ini. Banyak perusahaan-perusahaan besar nasional yang berkantor pusat disini.

[sunting] Provinsi di Sumatera

[sunting] Kota besar

Berikut 10 kota besar di Sumatera berdasarkan jumlah populasi tahun 2009.[2]

Urutan↓ Kota, Propinsi↓ Populasi↓
1 Medan, Sumatra Utara 3,418,645
2 Palembang, Sumatra Selatan 1,271,855
3 Padang, Sumatra Barat 960,184
4 Bandar Lampung, Lampung 916,561
5 Pekanbaru, Riau 763,275
6 Jambi, Jambi 454,686
7 Bengkulu, Bengkulu 373,243
8 Banda Aceh, Aceh 287,769
9 Pematang Siantar, Sumatra Utara 209,568
10 Lubuklinggau, Sumatra Selatan 189,371

[sunting] Daftar gunung di Sumatra

Jawa

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Jawa
Topografi Jawa
Topografi Jawa
Geografi
JavaLocatie-1-.png
Lokasi Asia Tenggara
Koordinat 7°30′10″LS,111°15′47″BT
Kepulauan Kepulauan Sunda Besar
Wilayah 126.700 km² (48.919,1 mil²)
Titik tertinggi Semeru 3.676 meter (12.060 kaki)
Administrasi
Flag of Indonesia.svg Indonesia
Provinsi Banten,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta,
Jawa Barat,
Jawa Tengah,
Jawa Timur,
Daerah Istimewa Yogyakarta
Kota terbesar Jakarta
Demografi
Populasi 124 juta (2005)
Kepadatan 979/km²
Masyarakat pribumi Sunda, Jawa, Tengger, Badui, Osing, Banten, Cirebon, Betawi

Jawa adalah nama sebuah pulau di Indonesia. Pulau ini merupakan pulau terbanyak penduduknya, pulau terpadat penduduknya, dan pulau ketigabelas terbesar di dunia ini. Luas pulau ini 138.793,6 km2 dengan penduduk sekitar 124 juta jiwa (kepadatan 979 jiwa per km2). Penduduk Pulau Jawa sebagian besar adalah suku Jawa dan suku Sunda. Suku Sunda terutama bermukim di sisi barat Pulau Jawa, sementara suku Jawa bermukim di sebelah tengah dan timur. Di sebelah barat Pulau Jawa, banyak juga kantong-kantong komunitas suku Jawa atau suku bangsa yang berbahasa Jawa. Sedangkan di tengah pulau Jawa ditemukan pula kantong-kantong komunitas suku Sunda atau suku bangsa yang berbahasa Sunda, terutama di Kabupaten Brebes dan Kabupaten Cilacap. Selain itu ada pula suku Madura, dan suku Bali di Jawa Timur dan suku Betawi di sebelah barat Jawa di kota Jakarta dan sekitarnya.

Secara administratif pulau Jawa terdiri atas enam provinsi:

Pulau ini merupakan bagian dari gugusan kepulauan Sunda Besar dan paparan Sunda, yang pada masa sebelum es mencair merupakan ujung tenggara benua Asia.

Kota besar

Java Transportation Network id.svg

Berikut 10 kota besar di Jawa berdasarkan jumlah populasi tahun 2005.[1]

Urutan↓ Kota, Propinsi↓ Populasi↓
1 Jakarta, DKI Jakarta 8,839,247
2 Surabaya, Jawa Timur 2,611,506
3 Bandung, Jawa Barat 2,280,570
4 Bekasi, Jawa Barat 1,993,478
5 Tangerang, Banten 1,451,595
6 Semarang, Jawa Tengah 1,438,733
7 Depok, Jawa Barat 1,374,903
8 Bogor, Jawa Barat 891,467
9 Malang, Jawa Timur 790,356
10 Surakarta, Jawa Tengah 506,397

[sunting] Daftar gunung di pulau Jawa

Pulau Jawa merupakan pulau vulkanik. Di sini terdapat banyak gunung berapi.

[sunting] Daftar pegunungan di pulau Jawa

Khatulistiwa

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Ekuator bumi
Negara-negara yang berada pada garis khatulistiwa (merah)

Dalam geografi, ekuator atau garis khatulistiwa (dari bahasa Arab: خط الإستوا) adalah sebuah garis imajinasi yang digambar di tengah-tengah planet di antara dua kutub dan paralel terhadap poros rotasi planet. Garis khatulistiwa ini membagi Bumi menjadi dua bagian belahan bumi utara dan belahan bumi selatan. Garis lintang ekuator adalah 0°. Panjang garis khatulistiwa Bumi adalah sekitar 40.070 km.

Di khatulistiwa, matahari berada tepat di atas kepala pada tengah hari dalam equinox. Dan panjang siang hari sama sepanjang tahun kira-kira 12 jam.

Antara equinox Maret dan September, latitud bagian utara Bumi menuju matahari yang dikenal sebagai Tropik Cancer, bagian bumi paling utara di mana matahari dapat berada tepat di atas kepala. Bagian selatan Bumi terjadi antara equinox bulan September dan Maret dinamakan Tropik Capricorn.

Bagian bumi yang dilewati garis khatulistiwa ini kebanyakan samudra. Beberapa tempat yang dilalui khatulistiwa adalah:

Tanda penunjuk khatulistiwa di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Indonesia.

Jumlah wilayah administratif di Indonesia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari

Per Desember 2004, Indonesia terdiri dari 349 kabupaten/kabupaten administrasi dan 91 kota/kota administrasi yang tersebar di 33 provinsi dengan rincian sebagai berikut.

Jumlah wilayah administratif di Indonesia
No. Kode 1 Provinsi Kabupaten Kota Kecamatan Kelurahan Desa Luas wilayah (km²) 2 Jumlah penduduk 3 Kepadatan (jiwa/km²) 4
1 11 Nanggroe Aceh Darussalam 17 4 241 112 5.853 56.500,51 3.899.290 69,01
2 12 Sumatra Utara 18 7 326 547 4.924 72.427,81 12.333.974 170,29
3 13 Sumatra Barat 12 7 158 256 634 42.224,65 4.549.383 107,18
4 14 Riau 9 2 124 190 1.236 87.844,23 4.546.591 51,75
5 15 Jambi 9 1 76 117 1.072 45.348,49 2.698.667 59,50
6 16 Sumatra Selatan 10 4 149 294 2.428 60.302,54 6.798.189 112,73
7 17 Bengkulu 8 1 73 123 1.071 19.795,15 1.610.361 81,35
8 18 Lampung 8 2 164 164 1.967 37.735,15 7.161.671 218,77
9 19 Kepulauan Bangka Belitung 6 1 36 54 266 16.424,14 1.018.255 61,99
10 21 Kepulauan Riau 4 2 41 105 144 8.084,01 1.198.526 148,25
11 31 DKI Jakarta 1 5 44 267 0 740,29 9.111.651 12.308,21
12 32 Jawa Barat 16 9 568 547 5.231 36.925,05 39.130.756 1.078,13
13 33 Jawa Tengah 29 6 564 744 7.817 32.799,71 32.952.040 1.004,64
14 34 DI Yogyakarta 4 1 78 47 391 3.133,15 3.279.701 1.046,77
15 35 Jawa Timur 29 9 654 785 7.682 46.689,64 37.076.283 794,10
16 36 Banten 4 4 130 144 1.340 9.018,64 9.127.923 1.012,11
17 51 Bali 8 1 56 89 602 5.449,37 3.487.764 640,03
18 52 Nusa Tenggara Barat 7 2 100 91 711 19.708,79 4.161.431 211,14
19 53 Nusa Tenggara Timur 15 1 194 299 2.300 46.137,87 4.174.571 90,48
20 61 Kalimantan Barat 10 2 149 80 1.409 120.114,32 4.078.246 33.95
21 62 Kalimantan Tengah 13 1 93 133 1.179 153.564,50 1.902.454 12,38
22 63 Kalimantan Selatan 11 2 119 121 1.835 38.884,28 3.245.705 83,47
23 64 Kalimantan Timur 9 4 122 177 1.201 194.849,08 2.950.531 15,14
24 71 Sulawesi Utara 6 3 105 253 984 13.930,73 2.159.787 155,03
25 72 Sulawesi Tengah 9 1 99 133 1.369 68.089,83 2.324.025 34,13
26 73 Sulawesi Selatan 20 3 244 606 1.964 46.116,45 7.475.882 162,11
27 74 Sulawesi Tenggara 8 2 117 271 1.342 36.757,45 1.965.958 53,48
28 75 Gorontalo 4 1 46 83 364 12.165,44 916.488 75,33
29 76 Sulawesi Barat 5 0 44 47 312 16.787,19 966.535 57,57
30 81 Maluku 7 1 57 32 842 47.350,42 1.330.676 28,11
31 82 Maluku Utara 6 2 45 80 676 39.959,99 912.209 22,82
32 91 Papua 19 1 173 81 2.506 309.934,40 1.841.548 5,94
33 92 Papua Barat 8 1 74 41 1.154 114.566,40 566.563 4,94
Total 349 91 5.263 7.113 62.806 1.860.359,67 220.953.634

Sumber: situs web Departemen Dalam negeri Republik Indonesia [1]

Daftar pulau terluar Indonesia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari

Halaman ini memuat daftar 92 pulau terluar Indonesia berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2005. Peraturan Presiden tersebut ditandatangani oleh Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono pada 29 Desember 2005. Sebanyak 92 pulau di wilayah Indonesia berbatasan langsung dengan negara tetangga di antaranya: Malaysia (22), Vietnam (2), Filipina (11), Palau (7), Australia (23), Timor Leste (10), India (13), Singapura (4) dan Papua Nugini (1). Ke-92 pulau tersebut tersebar di 18 provinsi Indonesia yaitu Nanggroe Aceh Darussalam (6), Sumatra Utara (3), Kepulauan Riau (20), Sumatra Barat (2), Bengkulu (2), Lampung (1), Banten (1), Jawa Barat (1), Jawa Tengah (1), Jawa Timur (3), Nusa Tenggara Barat (1), Nusa Tenggara Timur (5), Kalimantan Timur (4), Sulawesi Tengah (3), Sulawesi Utara (11), Maluku Utara (1), Maluku (18), Papua (6) dan Irian Jaya Barat (3).

No. Nama pulau Koordinat titik terluar Perairan Wilayah administrasi Berbatasan dengan
1. Alor 8° 13′ 50″ LS, 125° 7′ 55″ BT Selat Ombai Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur Timor Leste
2. Ararkula 5° 35′ 42″ LS, 134° 49′ 5″ BT Laut Aru Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku Australia
3. Asutubun 8° 3′ 7″ LS, 131° 18′ 2″ BT Laut Timor Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku Timor Leste
4. Bangkit 1° 2′ 52″ LU, 123° 6′ 45″ BT Laut Sulawesi Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara Filipina
5. Barung 8° 30′ 30″ LS, 113° 17′ 37″ BT Samudra Hindia Kabupaten Jember, Jawa Timur Australia
6. Batarkusu 8° 20′ 30″ LS, 130° 49′ 16″ BT Laut Timor Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku Timor Leste
7. Batek 9° 15′ 30″ LS, 123° 59′ 30″ BT Laut Sawu Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur Timor Leste
8. Batu Bawaikang 4° 44′ 46″ LU, 125° 29′ 24″ BT Laut Sulawesi Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara Filipina
9. Batu Berhanti 1° 11′ 6″ LU, 103° 52′ 57″ BT Selat Singapura Kota Batam, Kepulauan Riau Singapura
10. Batu Goyang 7° 57′ 1″ LS, 134° 11′ 38″ BT Laut Aru Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku Australia
11. Batu Kecil 5° 53′ 45″ LS, 104° 26′ 26″ BT Samudra Hindia Kabupaten Lampung Barat, Lampung India
12. Batu Mandi 2° 52′ 10″ LU, 100° 41′ 5″ BT Selat Malaka Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau Malaysia
13. Benggala 5° 47′ 34″ LU, 94° 58′ 21″ BT Samudra Hindia Kota Sabang, Nanggroe Aceh Darussalam India
14. Bepondi 0° 23′ 38″ LS, 135° 16′ 27″ BT Samudra Pasifik Kabupaten Biak Numfor, Papua Palau
15. Berhala 3° 46′ 38″ LU, 99° 30′ 3″ BT Selat Malaka Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara Malaysia
16. Bras 0° 55′ 57″ LU, 134° 20′ 30″ BT Samudra Pasifik Kabupaten Biak Numfor, Papua]] Palau
17. Budd 0° 32′ 8″ LU, 130° 43′ 52″ BT Samudra Pasifik Kabupaten Sorong, Irian Jaya Barat Palau
18. Damar 2° 44′ 29″ LU, 105° 22′ 46″ BT Laut Natuna Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau Malaysia
19. Dana (Ndana) 11° 0′ 36″ LS, 122° 52′ 37″ BT Samudra Hindia Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur Australia
20. Dana 10° 50′ 0″ LS, 121° 16′ 57″ BT Samudra Hindia Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur Australia
21. Deli 7° 1′ 0″ LS, 105° 31′ 25″ BT Samudra Hindia Kabupaten Pandeglang, Banten Australia
22. Dolangan 1° 22′ 40″ LU, 120° 53′ 4″ BT Laut Sulawesi Kabupaten Toli-Toli, Sulawesi Tengah Malaysia
23. Enggano 5° 31′ 13″ LS, 102° 16′ 0″ BT Samudra Hindia Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu India
24. Enu 7° 6′ 14″ LS, 134° 31′ 19″ BT Laut Arafuru Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku Australia
25. Fani 1° 4′ 28″ LU, 131° 16′ 49″ BT Samudra Pasifik Kabupaten Sorong, Irian Jaya Barat Palau
26. Fanildo 0° 56′ 22″ LU, 134° 17′ 44″ BT Samudra Pasifik Kabupaten Biak Numfor, Papua Palau
27. Gosong Makasar 3° 59′ 25″ LU, 117° 57′ 42″ BT Laut Sulawesi Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur Malaysia
28. Intata 4° 38′ 38″ LU, 127° 9′ 49″ BT Laut Sulawesi Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara Filipina
29. Iyu Kecil 1° 11′ 30″ LU, 103° 21′ 8″ BT Selat Malaka Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau Malaysia
30. Jiew 0° 43′ 39″ LU, 129° 8′ 30″ BT Laut Halmahera Halmahera, Maluku Utara Palau
31. Kakarutan 4° 37′ 36″ LU, 127° 9′ 53″ BT Samudra Pasifik Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara Filipina
32. Karang 7° 1′ 8″ LS, 134° 41′ 26″ BT Laut Aru Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku Australia
33. Karaweira 6° 0′ 9″ LS, 134° 54′ 26″ BT Laut Aru Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku Australia
34. Karimun Kecil 1° 9′ 59″ LU, 103° 23′ 20″ BT Selat Malaka Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau Malaysia
35. Kawalusu 4° 14′ 6″ LU, 125° 18′ 59″ BT Laut Sulawesi Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara Filipina
36. Kawio 4° 40′ 16″ LU, 125° 25′ 41″ BT Laut Mindanao Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara Filipina
37. Kepala 2° 38′ 42″ LU, 109° 10′ 4″ BT Laut Natuna Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau Malaysia
38. Kisar 8° 6′ 10″ LS, 127° 8′ 36″ BT Selat Wetar Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku Timor Leste
39. Kolepon 8° 12′ 49″ LS, 137° 41′ 24″ BT Laut Aru Kabupaten Merauke, Papua Australia
40. Kultubai Selatan 6° 49′ 54″ LS, 134° 47′ 14″ BT Laut Aru Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku Australia
41. Kultubai Utara 6° 38′ 50″ LS, 134° 50′ 12″ BT Laut Aru Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku Australia
42. Laag 5° 23′ 14″ LS, 137° 43′ 7″ BT Laut Aru Irian Jaya Timur, Papua Australia
43. Larat 7° 14′ 26″ LS, 131° 58′ 49″ BT Laut Aru Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku Australia
44. Leti 8° 14′ 20″ LS, 127° 37′ 50″ BT Laut Timor Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku Timor Leste
45. Liki 1° 34′ 26″ LS, 138° 42′ 57″ BT Samudra Pasifik Kabupaten Jayapura, Papua Papua Nugini
46. Lingian 0° 59′ 55″ LU, 120° 12′ 50″ BT Selat Makasar Kabupaten Toli-Toli, Sulawesi Tengah Malaysia
47. Liran 8° 3′ 50″ LS, 125° 44′ 0″ BT Selat Wetar Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku Timor Leste
48. Makalehi 2° 44′ 15″ LU, 125° 9′ 28″ BT Laut Sulawesi Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara Filipina
49. Mangkai 3° 5′ 32″ LU, 105° 35′ 0″ BT Laut Natuna Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau Malaysia
50. Mangudu 10° 20′ 8″ LS, 120° 5′ 56″ BT Samudra Hindia Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur Australia
51. Manterawu 1° 45′ 47″ LU, 124° 43′ 51″ BT Laut Sulawesi Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara Filipina
52. Manuk 7° 49′ 11″ LS, 108° 19′ 18″ BT Samudra Hindia Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat Australia
53. Marampit 4° 46′ 18″ LU, 127° 8′ 32″ BT Laut Sulawesi Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara Filipina
54. Maratua 2° 15′ 12″ LU, 118° 38′ 41″ BT Laut Sulawesi Kabupaten Berau, Kalimantan Timur Malaysia
55. Marore 4° 44′ 14″ LU, 125° 28′ 42″ BT Laut Sulawesi Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara Filipina
56. Masela 8° 13′ 29″ LS, 129° 49′ 32″ BT Laut Timor Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku Timor Leste
57. Meatimiarang 8° 21′ 9″ LS, 128° 30′ 52″ BT Laut Timor Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku Timor Leste
58. Mega 4° 1′ 12″ LS, 101° 1′ 49″ BT Samudra Hindia Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu India
59. Miangas 5° 34′ 2″ LU, 126° 34′ 54″ BT Laut Sulawesi Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara Filipina
60. Miossu 0° 20′ 16″ LS, 132° 9′ 34″ BT Samudra Pasifik Kabupaten Sorong, Irian Jaya Barat Palau
61. Nipa 1° 9′ 13″ LU, 103° 39′ 11″ BT Selat Singapura Kota Batam, Kepulauan Riau Singapura
62. Nongsa 1° 12′ 29″ LU, 104° 4′ 47″ BT Selat Singapura Kota Batam, Kepulauan Riau Singapura
63. Nusakambangan 7° 47′ 5″ LS, 109° 2′ 34″ BT Samudra Hindia Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah Australia
64. Panambulai 6° 19′ 26″ LS, 134° 54′ 53″ BT Laut Aru Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku Australia
65. Panehan 8° 22′ 17″ LS, 111° 30′ 41″ BT Samudra Hindia Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur Australia
66. Pelampong 1° 7′ 44″ LU, 103° 41′ 58″ BT Selat Singapura Kota Batam, Kepulauan Riau Singapura
67. Raya 4° 52′ 33″ LU, 95° 21′ 46″ BT Samudra Hindia Kabupaten Aceh Barat, Nanggroe Aceh Darussalam India
68. Rondo 6° 4′ 30″ LU, 95° 6′ 45″ BT Samudra Hindia Kota Sabang, Nanggroe Aceh Darussalam India
69. Rusa 5° 16′ 34″ LU, 95° 12′ 7″ BT Samudra Hindia Kabupaten Aceh Besar, Nanggroe Aceh Darussalam India
70. Salando 1° 20′ 16″ LU, 120° 47′ 31″ BT Laut Sulawesi Kabupaten Toli-Toli, Sulawesi Tengah Malaysia
71. Salaut Besar 2° 57′ 51″ LU, 95° 23′ 34″ BT Samudra Hindia Kabupaten Aceh Utara, Nanggroe Aceh Darussalam India
72. Sambit 1° 46′ 53″ LU, 119° 2′ 26″ BT Laut Sulawesi Kabupaten Berau, Kalimantan Timur Malaysia
73. Sebatik 4° 10′ 0″ LU, 117° 54′ 0″ BT Selat Makasar Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur Malaysia
74. Sebetul 4° 42′ 25″ LU, 107° 54′ 20″ BT Laut China Selatan Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau Vietnam
75. Sekatung 4° 47′ 45″ LU, 108° 1′ 19″ BT Laut China Selatan Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau Vietnam
76. Sekel 8° 24′ 24″ LS, 111° 42′ 31″ BT Samudra Hindia Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur Australia
77. Selaru 8° 10′ 17″ LS, 131° 7′ 31″ BT Laut Timor Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku Australia
78. Semiun 4° 31′ 9″ LU, 107° 43′ 17″ BT Laut Natuna Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau Malaysia
79. Sentut 1° 2′ 52″ LU, 104° 49′ 50″ BT Selat Singapura Kabupaten Kepulauan Riau, Kepulauan Riau Malaysia
80. Senua 4° 0′ 48″ LU, 108° 25′ 4″ BT Laut China Selatan Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau Malaysia
81. Sibarubaru 3° 17′ 48″ LS, 100° 19′ 47″ BT Samudra Hindia Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat India
82. Simeuleuceut 2° 31′ 47″ LU, 95° 55′ 5″ BT Samudra Hindia Kabupaten Aceh Barat, Nanggroe Aceh Darussalam India
83. Simuk 0° 5′ 33″ LS, 97° 51′ 14″ BT Samudra Hindia Kabupaten Nias, Sumatra Utara India
84. Sinyaunyau 1° 51′ 58″ LS, 99° 4′ 34″ BT Samudra Hindia Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat India
85. Sophialouisa 8° 55′ 20″ LS, 116° 0′ 8″ BT Samudra Hindia Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat Australia
86. Subi Kecil 3° 1′ 51″ LU, 108° 54′ 52″ BT Laut Natuna Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau Malaysia
87. Tokong Belayar 3° 27′ 4″ LU, 106° 16′ 8″ BT Laut Natuna Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau Malaysia
88. Tokong Malang Biru 2° 18′ 0″ LU, 105° 35′ 47″ BT Laut Natuna Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau Malaysia
89. Tokong Nanas 3° 19′ 52″ LU, 105° 57′ 4″ BT Laut Natuna Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau Malaysia
90. Tokongboro 4° 4′ 1″ LU, 107° 26′ 9″ BT Laut Natuna Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau Malaysia
91. Wetar 7° 56′ 50″ LS, 126° 28′ 10″ BT Laut Banda Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Maluku Timor Leste
92. Wunga 1° 12′ 47″ LU, 97° 4′ 48″ BT Samudra Hindia Kabupaten Nias, Sumatra Utara India

Sumber: Departemen Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia [1]